Translate

Jumat, 07 Desember 2012

algoritma

Algoritma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Diagram Alur sering digunakan untuk menggambarkan sebuah algoritma.
Dalam matematika dan komputasi, algoritma atau algoritme [1] merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Algoritma akan dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang memenuhi kriteria, dalam hal ini berbeda dengan heuristik. Algoritma sering mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau memerlukan keputusan (logika Boolean dan perbandingan) sampai tugasnya selesai.
Desain dan analisis algoritma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu komputer yang mempelajari karakteristik dan performa dari suatu algoritma dalam menyelesaikan masalah, terlepas dari implementasi algoritma tersebut. Dalam cabang disiplin ini algoritma dipelajari secara abstrak, terlepas dari sistem komputer atau bahasa pemrograman yang digunakan. Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan kriteria yang sama.
Kompleksitas dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah. Secara informal, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki kompleksitas yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masalahnya mempunyai kompleksitas yang tinggi.

Sejarah istilah "algoritma"

Kata algoritma berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari Uzbekistan Al Khawārizmi (hidup sekitar abad ke-9), sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa latin dari abad ke-12 "Algorithmi de numero Indorum". Pada awalnya kata algorisma adalah istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numerik arab (sebenarnya dari India, seperti tertulis pada judul di atas). Pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algoritma, yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Masalah timbul pada saat akan menuangkan bagaimana proses yang harus dilalui dalam suatu/sebuah sistem (program) bagi komputer sehingga pada saat eksekusinya, komputer dapat bekerja seperti yang diharapkan. Programer komputer akan lebih nyaman menuangkan prosedur komputasinya atau urutan langkah proses dengan terlebih dahulu membuat gambaran (diagram alur) diatas kertas.

Jenis-jenis Algoritma

Terdapat beragam klasifikasi algoritma dan setiap klasifikasi mempunyai alasan tersendiri. Salah satu cara untuk melakukan klasifikasi jenis-jenis algoritma adalah dengan memperhatikan paradigma dan metode yang digunakan untuk mendesain algoritma tersebut. Beberapa paradigma yang digunakan dalam menyusun suatu algoritma akan dipaparkan dibagian ini. Masing-masing paradigma dapat digunakan dalam banyak algoritma yang berbeda.
  • Divide and Conquer, paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian masalah ini dilakukan terus menerus sampai ditemukan bagian masalah kecil yang mudah untuk dipecahkan. Singkatnya menyelesaikan keseluruhan masalah dengan membagi masalah besar dan kemudian memecahkan permasalahan-permasalahan kecil yang terbentuk.
Metode serakah. Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap; dan menggunakan pilihan "serakah" apa yang dilihat terbaik pada saat itu

Jumat, 30 November 2012

Merangking Nilai Siswa


merangking nilai siswa dengan excel 2007






untuk meranking menggunakan excel 2007 berikut caranya :
  1. isi sel yang akn dimasukan nilainya
  2. buat rumus pada sel j4 =rank(i4,i4:i8)
  3. untuk mengunci dari rumus diatas maka antara i4:i8 (i4 sampai dengan i8) agar tidak berubah ketika di tarik, maka perlu tambah dengan tombol f4.
  4. sehingga ketika rumusnya menjadi =RANK(i4,$i$4:$i$8)
  5. cara pengetikannya =rank(i4,i4 "tombol f4":i8"tombol f4")

Penggunaan Fungsi IF pada Excell


Penggunaan Fungsi IF pada Excel


Pada Excel 2007 dan versi sebelumnya, fungsi IF merupakan fungsi dasar yang digunakan untuk mendapatkan nilai berdasarkan kondisi tertentu.

Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi keputusan, dimana kita menetapkan rule / aturan yang akan mengambil keputusan pengembalian nilai yang berbeda dari input yang masuk.

Syntax dasar dari fungsi IF adalah sebagai berikut

IF(logical_test_value, value_if_true, value_if_false)

Contoh Penggunaan

Misalkan kita memiliki contoh data penjualan sederhaan berikut ini. Total Bayar pada kolom "Total Bayar" (G) akan diisi dengan potongan diskon 10% dari "Total" jika pada kolom "Diskon" terdapat nilai "Y".


Pemecahannya untuk cell G2 adalah sebagai berikut :

=F2*IF(C2="Y",0.9,1)

Penjelasan :

  • Nilai G2 (Total Bayar) didapat dari hasil perkalian F2 (Total) dengan 0.9 (diskon 10%) jika nilai C2 (Diskon) adalah "Y".
  • Jika nilai C2 (Diskon) bukan "Y" maka tidak ada diskon, dan nilai G2 sama dengan nilai F2.

Penggunaan Fungsi Statistika dan Contohnya


Function (fungsi) adalah sederetan atau sekumpulan formula yang sudah disediakan oleh Excel untuk melakukan operasi tertentu dengan menggunakan nilai yang disebut argument. Sebagai contoh, fungsi SUM akan menjumlahkan nilai semua cell pada range. Argument (argument) dapat berupa bilangan, teks, nilai logika (TRUE atau FALSE), array, atau alamat cell/range. Jenis argument yang kita berikan harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada fungsi yang bersangkutan. Argument dapat berupa nilai konstan, formula, atau fungsi lain.
Berikut merupakan fungsi statistik dalam Excel yang sering digunakan dalam aplikasi pekerjaan.
AVERAGE
Penjelasan: Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan.
Syntax: AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai) menghasilkan 11.
COUNT
Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan. Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu tidak akan dihitung.
Syntax: COUNT(nilai1,nilai2,…).
Contoh:
Jika kita memiliki data
=COUNT(A1:A6) menghasilkan 3.
COUNTA
Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong.
Syntax: COUNTA(nilai1,nilai2,…).
Contoh:
Jika kita memiliki data
=COUNTA(A1:A7) menghasilkan 6.
MAX
Penjelasan: Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MAX(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
FORECAST
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax: FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui).
Contoh:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:
Karena Negara sedang mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan menerima pesanan sebanyak 200 ribu tempe/ hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini akan menambahkan jumlah mesin yang ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa 10 mesin dapat menghasilkan 200 ribu tempe, karena itu kita dapat mencoba untuk memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel sebagia berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
Apakah hasilnya benar???? Berapakah jumlah minimal untuk menghasilkan minimal 200 ribu tempe/ hari?
FREQUENCY
Penjelasan: Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa array, maka dalam memasukkan fungsi ini harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax: FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
MEDIAN
Penjelasan: Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.
MIN
Penjelasan: Mencari bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MIN(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.
GROWTH
Penjelasan: Menghitung “nilai pertumbuhan” dengan menggunakan data yang sudah diketahui. Karena fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa array,maka ketika memasukkan fungsi ini, maka jangan lupa menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax: GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari).
Contoh:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Lalu kita mengetahui peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa memasukkan array formula di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9), sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang penjualan bulan ke-17 adalah 3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.
QUARTILE
Penjelasan: Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data yang diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.
Syntax: QUERTILE(data,no_kuartil).
No_kuartil
Nilai yang dihasilkan
0
Nilai paling kecil (sama dengan fungsi MIN).
1
Kuartil pertama – 25%.
2
Kuartil kedua – 50% (sama dengan fungsi MEDIAN).
3
Kuartil ketiga – 75%
4
Nilai paling besar (sama dengan fungsi MAX)
Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.
MODE
Penjelasan: Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MODE(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
=MEDIAN(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.
PERMUT
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax: PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih).
Contoh:
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.

Lembar Kerja Microssoft Excell 2010


secara default atau secara keseluruhan, tampilan area kerja program microsoft office excel terdiri atas dokumen name, menu bar, tool bar, name bar, formula bar, pointer dan tabulasi. perhatikan gambar dibawah :
layar-kerja-excel
Keterangan :
Formula Bar adalah tempat dimana kita menuliskan rumus formula, tapi harus diingat bahwa penulisan rumus formula bukan berupa angka melainkan alamat cell / cell addressnya. Setiap kali menuliskan formula yang diperlukan harus selalu diawali dengan tanda sama dengan (=) atau tanda tambah (+)
Name Box adalah tempat yang menunjukkan alamat dari cell / address cell yang ditunjuk oleh pointer.
Name box mencatat alamat cell pointer dengan diawali pencatatan nama kolom (A-IV) selanjutnya nomor baris (1-65536), sebagai contoh :
→ cell B5 dibaca kolom ke-2 ( yakni kolom B) baris ke-5.
untuk mengatur gerak pointer, saya tidak dapat langsung menulisnya dihalaman ini, so, ojo khawatir, sampean lihat saja disana.

Penggunaan Bullet dan Numbering


Menggunakan bullet dan numbering (penomoran otomatis) Microsoft Word 2007- Bullet and Numbering adalah perintah untuk membuat simbol atau penomoran secara otomatis pada awal baris atau kalimat.
1) Membuat simbol dengan bullets
Perhatikan contoh penggunaan bullet dalam kalimat berikut.
contoh penggunaan bullet
Langkah untuk menggunakan bullets adalah sebagai berikut.
a) Tempatkan kursor pada baris atau paragraf yang akan disisipkan bullets.
b) Klik tab Home, kemudian pada submenu Paragraph pilih tombol Bullet, maka akan tampil kotak dialog sebagai berikut.
Pilihan bullets
Gambar 5.46. Pilihan bullets
c) Klik pada tombol Bulleted, dan pilih salah satu bullets yang diinginkan. Klik tombol Define New Bullet untuk memilih jenis lain.
d) Klik OK untuk menutup kotak tersebut.
2) Penomoran Baris
Perhatikan contoh penomoran berikut.
Perhatikan contoh berikut
Langkah untuk menggunakan bullets adalah sebagai berikut.
a) Posisikan kursor pada baris atau paragraf yang akan disisipkan nomor baris.
b) Klik tab Home, kemudian pada submenu Paragraph pilih Numbering.
c) Klik pada tombol Numbered dan pilih salah satu numbering yang diinginkan, kemudian klikOK untuk menutup kotak tersebut.
Pilihan format penomoran angka
Gambar 5.47. Pilihan format penomoran angka

Penggunaan / Fungsi Tabel dan Contohnya


Pengguanaan / Fungsi Tabel dan Contohnya
Berikut adalah gambar dari tabel :


No.
Nama
Tanggal Lahir
Alamat
Jenis Kelamin
1
ANTON KRISTIANTO
15 Februari 1995
Purbalingga
Laki - laki
2
MUH. YANUAR FIRDAUS
30 Januari 1995
Bumiayu
Laki - laki






Fungsi dari Tabel itu sendiri adalah :
1.       Untuk mempermudah dalam mengelompokkan suatu data
2.       Untuk mempercepat dalam pencarian data (kategori, kelas, dll)
3.       Untuk memperindah tampilan dan dilihat orang menjadi rapih dalam artian tidak berantakan


Penggunaan Numbering dan Contohnya


Penggunaan Numbering dan Contohnya
Berikut adalah contoh dari numbering :

1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5

Fungsi dari Penggunaan Numbering :

1.       Untuk mempermudah user dalam mengetik angka yang amat banyak dengan cara menekan tombol ENTER saja, maka secara otomatis akan langsung mengetik angka selanjutnya.
2.       Untuk mempercepat user dalam menuliskan suatu data yang berhubungan dengan angka.



Penggunaan Header dan Footer serta Contohnya


Penggunaan Header dan Footer serta contohnya :
Fungsi Untuk Header :
1.       Untuk memberikan Judul atau Teks pada Lembar Kerja Microssoft World yang terletak diatas yang kemudian nantinya pada lembar kerja kedua akan tampil lagi.

Fungsi Untuk Footer :
1.       Untuk memberikan catatan kaki


Untuk Contoh bisa dilihat saja di print screennya :





-